episode mengagumimu sudah selesai.
Aku berada di tengah percakapan makan siang bersama beberapa teman yang kamu kenal. Kemudian wallpaper handphoneku berubah menjadi foto profilmu. Beberapa teman sempat ikut melirik dan membaca nama lengkapmu yang tertera di layar. "Posisi?" tanyamu begitu aku mengangkat panggilanmu. Kamu masih dengan pertanyaan yang sama sejak awal kita berteman. Aku hanya menjawab singkat, "Bekasi." "Ngapain?" "Dolanlah. Nyapo?" "Reti rak?" Password dari semua intro cerita pun sudah kamu ucap. Aku yang tadinya biasa saja jadi antusias. Namun mengingat banyak mata dan telinga yang mengintai aku belagak tak terlalu senang. "Dan terjadi lagi." "Apane, pak?" "Ga jadi, nanti sore wae. Dah." singkat, padat, dan mengundang pertanyaan. Itulah kamu dari awal kukenal. Aku kembali melanjutkan kegiatanku hari itu. Tak penasaran, tapi aku cukup tahu diri. Apalagi posisiku sekarang tak berada di dekatmu lagi. Beberapa hari kemudian kam...