apa ini bahagia yang sebenarnya aku cari atau aku bahagia karena melihat mereka bahagia?
Malam-malam setelah pengumuman pra sanggah, pikiranku malah berkelana entah kemana. Sekian lama aku menantikan namaku ada di peringkat teratas tapi setelah terjadi aku malah meragu. Apa ini benar-benar yang aku mau? Apa aku akan bahagia menjalaninya? Perjalanan ini sudah kumulai sedekade lalu. Tahun demi tahun aku hanya bisa menelan kecewa. Usaha yang aku lakukan, doa yang aku panjatkan, dan harapan orang tua yang setinggi langit seolah hancur ketika pengumuman akhir berkumandang. Jujur, aku tak tahu apa yang sebenarnya harus ku perbuat. Sedari awal, aku hanya mengikuti semua sabdanya, "Semua akan baik sampai kamu mati jika kamu berada disana." Aku tak bisa melawan. Aku menjadikan ini event tahunan yang harus aku lalui walau akan berakhir dengan kekecewaan mereka. Lambat laun aku mulai terbiasa. Aku mulai merasa kecewa mereka hanya sementara dan kemudian aku melanjutkan hidup yang aku pilih sendiri. Pikirku aku akan melalui ini lima kali lagi. Lalu aku bisa menggambar sesuatu...