Postingan

Menampilkan postingan dengan label Catatannya

Ingatan Masa Lampau

Aku mengeluarkan kardus coklat besar yang berdebu dari dalam gudang. Kukeluarkan satu persatu album dan frame foto yang dulu pernah menghiasi rumah lamaku. Aku mengusapnya dengan kain lap yang sudah siapkan sebelumnya. Lembar demi lembar aku buka dan kubersihkan dari lekatnya debu yang menempel. Aku berhenti pada sebuah foto. Kupandangi lekat - lekat gambaran yang ada dalam foto. Tanpa sadar, air mataku menetes. Teringat kembali rentetat cerita dibalik foto lama yang aku pandangi. Foto seorang wanita yang sangat aku sayangi. Wanita tangguh yang selalu pasang badan membelaku dan rela memberikan seluruh kehidupannya untuk diriku. Ingatanku kembali ke masa kecilku dulu. Masa kecil yang bisa dibilang bahagia, untukku yang dulu belum tahu apa - apa. Aku masih ingat betul masa kecilku dulu. Ketika Ibuk mengasuh kami, keempat anaknya sendirian. Tak pernah aku merasa kekurangan kasih sayang dari dia. Aku merasa dia seperti Ibuk, Bapak, dan sahabatku. Aku tenggelam dalam pikiran,

Belakang Kantin

Gambar
Disanalah tempat persembunyian rindu yang lama terpasung. Duduklah sejenak, menemaniku menghabiskan sepotong rindu sisa semalam. Semilir angin, menyejukan tubuhku yang sedang duduk sendiri. Aku bersandar di batang pohon johar yang tengah meranggas, menatap nanar tulisan putih yang menghiasi dinding belakang kantin. Seringkali, ku berusaha setengah mati untuk tidak memikirkan dirimu. Naas, semua upaya itu gagal. Kebanyakan aku membiarkan pikiranku untuk melupakan dirimu. Sedetik kemudian, aku menemukan sesuatu. Tulisan itu. Tiga kata bodoh, yang aku persembahkan untukmu kala itu. "Kamu mau janji untuk tidak meninggalkan aku?" ucapku sembari berbaring di kedua kakimu, di bawah pohon yang sama. Kamu tersenyum sangat manis kala itu. Membelai kepalaku dan berkata, "Kamu yang jangan pergi. Aku nggak mau senasib sama pohon ini, kesepian. Kamu yang harusnya berjanji." Terdengar aneh, ketika seseorang yang sangat aku kenal berubah menjadi orang asing