aku tolol, ya.

Ga tau lagi kenapa kepalaku penuh dengan kamu. Padahal setelah pertemuan sebelumnya aku sudah berjanji untuk tidak memikirkanmu dan menghilang. Tapi kamu menghancurkan seenaknya. Semua hal yang kulakukan kemarin seolah percuma. Kamu tahu aku. Mulutku selalu sulit untuk menolak ajakanmu apalagi kalau sudah ada namamu di notifikasiku.

Beberapa hari ini aku menunggu notifikasi darimu lagi. Aku tolol, ya. Aku juga ga tau kenapa aku melakukannya. Semua terjadi begitu saja.

Aku tahu diri. Aku sadar posisi. Tapi kalau memang kamu yang aku suka, aku bisa apa?

Iya, kamu sudah ada dia. Aku tahu tembok kita juga terlalu tinggi. Semua tak mungkin terjadi. Tapi beri aku waktu untuk melepaskan semuanya perlahan.

Semua terlalu cepat, sampai aku tak sempat untuk mencernanya. Di pikiranku, aku yang memang tidak pantas untuk menerima kebaikanmu. Aku memang tidak layak untuk mencicipi bahagia dari orang lain. Sampai aku mengira kalau kamu orang yang aku tunggu untuk melepas dahagaku. Sebentar kamu menenangkan namun selepas itu badaiku kembali memporak-porandakan semuanya. Aku yang berantakan mengacaukan semuanya.

Aku yang kacau membuatmu pergi. Terimakasih sudah pernah singgah sebentar biarkan aku yang koyak ini kembali sendiri untuk merapikan semua yang kacau.

Postingan populer dari blog ini

orang hanya percaya dengan apa yang mereka lihat

you going to be ok.

seharusnya kamu bahagia kalau aku tidak mengganggumu (lagi)