rest area km 72

Datang ke sini lagi setelah hampir setahun rutinitas untuk kesini menghilang. Dulu aku masih bodoh. Senang senang saja bila diajak kesini, nongkrong sampai larut, kopi gratis, makan gratis kalau lagi beruntung. Paling tidak aku tak perlu mencari kegiatan di mess.

Setelah orang-orang itu pergi, aku baru sadar kalau selama ini aku hanya diperdayakan. Ya, aku diajak hanya untuk memenuhi kuota. Atau untuk kamuflase mereka saja. Jujur aku juga masih bingung dengan motif mereka. Tapi entah darimana aku yakin kalau mereka tak benar-benar tulus.

Hampir setiap malam, kami bersama. Dari dongeng nabi-nabi sampai cerita orang-orang kantor yang lebih ajaib dari oki dan nirmala. Tapi setelah kisah itu usai, tak ada balasan dari semua pertanyaan yang terlontar. Semua menguap bersama kepergiannya. Semua cerita yang kutangkap sama sekali tak berguna.

Apa aku dijadikan tameng? Apa aku jadi kambing congek? Apa aku dijadikan obat nyamuk? Apa aku jadi alasan agar bisa bersama?

Menurutku tak perlu mengadakan aku diantara kalian. Toh tanpa ada aku kalian lebih bebas melalukan hal yang aku tak perlu tahu. Tanpa adanya aku semua tetap berjalan seperti yang kalian inginkan.

Atau memang kamu sudah malas bersamanya namun masih ingin memanfaatkannya dan mengajakku agar tak terlalu kentara saat menggerogotinya?

Aku sudah tak mau memikirkannya. Paling tidak semua sudah berakhir sesuai pilihanmu sendiri. Kalau tidak sesuai pilihanmu sendiri juga bukan urusanku. Semua kan bergantung padamu. Tak masalah kalau semua yang sudah dilalui kamu lupakan. Aku sudah bisa tak dianggap. Kamu juga tahu sendiri kalau aku paling ahli menghilang.

Bukan semesta yang tak mengijinkan pertemuan tapi memang ia yang enggan mengusahakan. Kalau memang perpisahan yang kemarin adalah akhir, mengapa ada janji manis yang terucap?

Postingan populer dari blog ini

orang hanya percaya dengan apa yang mereka lihat

you going to be ok.

another timeline, another life.