hidup yang begini-begini saja.

Gemericik kolam koi memenuhi telinga, sesekali suara decit burung ikut meramaikan isi kepala. Hembusan napas mulai terasa berat, pukul lima masih lumayan lama. Aku mulai bosan dengan rutinitas yang itu-itu saja. Pekerjaan yang sebenarnya diada-adakan. Seharian aku hanya memandangi jarum jam, berharap semua segera berakhir dan aku kembali ke liangku. Begitu terus sampai tak terasa sudah dua tahun aku disini.

Jemariku semakin handal mengetik cerita, lidahku mulai lihai bersilat. Ilmu menghilang dan jurus mencuci tanganku semakin handal. Banyak orang menjadi panutanku dan banyak guru yang mengajariku. Tapi bukan itu semua yang ingin kudapatkan sebenarnya.

Scroll sosial media menjadi salah satu jalan untuk menghabiskan waktu. Hingga satu hal yang mengganjal di hatiku dan terus berputar di benakku. Aku banyak tertinggal diantara yang lain. Handphoneku yang butut. Tasku yang tak semahal milik yang lain. Pakaianku yang itu-itu saja. Sepatuku yang tak pernah ganti. Saldo rekeningku yang tak pernah bertambah. Belum hingga sekarang aku masih sendirian.

Tak banyak pencapaian dalam hidupku. Teman-teman sekitar sudah ada yang punya anak tiga, ada yang menikah lagi padahal baru tahun lalu bercerai, ada yang ikut suami mengambil pasca sarjana di luar negeri, ada yang sibuk menjadi abdi negara, ada yang sibuk keliling Eropa, ada yang  sibuk menggandeng pacarnya dari cafe ke cafe, dan ada aku yang hidupnya begini-begini saja.

Kadang aku merasa sampah. Kadang aku merasa lelah. Kadang aku merasa payah. Kadang aku merasa kalah.

Hidupku hanya berputar di rutinitas yang memuakan. Sesekali keluar mendengarkan cerita orang lain yang merasa paling teraniaya tanpa pernah mencoba memberi waktu untuk yang lain bercerita. Sesekali dikasihani karena pergi keluar sendirian. Sesekali dianggap keren karena story kelayapan padahal mereka tak tahu kalau aku hanya ingin menyibukan diri agar tak berbuat terlalu jauh.

Aku ingin kehidupan seperti yang mereka pertontonkan. Semua penuh cahaya dan tawa, penuh perayaan tanpa badai yang menghalangi, jauh dari seram. Terlihat lebih menarik, lebih berwarna, lebih ada proggres dan tidak begini-begini saja.

Apa yang dulu kubayangkan akan mudah kuraih ternyata tidak. Semua sulit untuk dicapai dan semakin suram. Semua pilihan jalan terlihat salah. Apa hidupku juga akan berakhir dengan begini-begini saja?

Postingan populer dari blog ini

ada hari yang patut disyukuri.

tangis yang kusimpan sendiri.

semua harus usai malam ini.