another timeline, another life.

Setelah siang hari aku belagak kuat, malamku dihiasi hujan air mata tanpa ada tanda-tanda mendung sebelumnya. Pojok kamar lembab dan bantal tidurku menjadi saksi bisu. Semua yang tak bisa kukatakan meluap begitu saja. Hingga kadang aku lelah dan tak sadar pagi kembali datang dan aku versi yang lain muncul.

Kukira itu semua karena beban pekerjaan yang tak ada hentinya di pabrik tahu bulat tapi nyatanya ketika pabrik sepi, aku tetap seperti itu. Lelapku enggan datang. Hanya ada aku dan lelehan kesedihan yang menemani. Aku masih berusaha mencerna semua yang terjadi.

Mungkin aku terlalu berjarak dengan yang Kuasa. Obat yang lama tak kusentuh nyatanya malah kembali rutin ku jamah. Seminggu tak berdaya di dalam kamar membuatku semakin merasa tak punya siapa-siapa. Notifikasi handphone kuabaikan. Paling hanya ibu mess yang sesekali menyuruhku untuk makan atau satu dua orang teman yang mengirimiku makanan.

Ya, hanya karena tak ada notifikasimu aku merasa tak punya siapa-siapa.

Kukira aku sudah mati rasa sejak ceritaku yang lalu. Nyatanya sosokmu selalu menjadi yang terakhir aku pikirkan sebelum lelapku. Bau yang awalnya tak aku sukai malah menghantui. Aroma yang tidak bisa aku jelaskan bagaimana tapi tiap kali ada bau ini aku selalu mengingat sosokmu. Semua yang aku lakukan seolah mengarahkanku kepadamu.

Kisahku yang lalu memang sudah selesai tapi aku tak bisa berlabuh begitu saja walau kudengar ceritamu juga sama. Aku yang sekarang, penuh luka yang belum sembuh. Aku yang sekarang, tak lagi sama dengan yang kemarin, yang mudah terbuai dengan kata-kata. Aku yang sekarang, tak sepercaya diri aku yang dulu. Dan aku yang sekarang tak yakin kalau ada yang bisa "menyukai" aku.

Aku tak pernah sepercaya diri ucapanku. Sikapku memang terlihat mudah bergaul tapi untuk lebih dalam mengenal atau bercerita dengan seseorang, aku jauh dari yang kamu mau. Kamu juga tahu kalau aku hanya bisa menjadi pendengar dan selalu gagap ketika waktunya aku harus bercerita. Aku mudah marah, walau tampak permukaan aku terlihat tenang, aku yang sebenarnya mudah meledak dan memiliki sumbu terlalu pendek. Kamu juga tahu kalau aku akan cranky ketika aku lapar apalagi setelah sakitku yang kemarin. Kamu juga tahu kalau aku sering begadang, vertigoku akan kambuh.

Itu hanya segelintir aku yang selalu terlihat di matamu, masih banyak tentang aku yang belum kamu tahu. Tentang aku yang yang mungkin tak akan pernah jadi inginmu. Aku sadar kita terlalu jauh. Aku yang tolol hanya akan mengulang cerita lamaku jika bersamamu. Jadi tak percuma untukku jika tak yakin.

Mungkin yang ditulis yang Kuasa di timeline ini memang hanya sampai sejauh ini. Aku selalu merasa tak sempurna dan aku tak pernah percaya diri ataupun yakin memang bukan yang kamu cari dan aku juga bukan orang yang kamu inginkan. Semoga besok di kehidupan yang lainnya aku bisa menjadi milikmu. Nanti akan ada hari dimana aku sudah terbiasa tanpamu dan ketika mendengar namamu aku sudah menjadi biasa saja.

Postingan populer dari blog ini

ada hari yang patut disyukuri.

tangis yang kusimpan sendiri.

semua harus usai malam ini.