bolehkah aku bercerita?

Aku tahu sedihku tak sesedih milikmu, keluargaku tak sesibuk keluargamu, kisah cintaku tak serumit dirimu, atau traumaku tak sedalam traumamu. Tapi apa kau pernah mendengarkan ceritaku? Lalu, darimana kamu menilainya? Bagaimana kamu membandingkannya? 

I don't know what happen to me. But I feel this is the right time to explode. This is the time i must tell you my opinion. So please listen to me carefully because aku hanya akan mengatakannya sekali saja. 

Kamu yang mengaku sangat tahu aku dan aku percaya itu. Sekian lama aku hanya diam dan mengikuti alur ceritamu, sekarang aku sudah merasa tak sejalan dan semoga semua akan tetap baik-baik saja setelah aku mengatakan apa yang ada di kepalaku. Aku tahu, kamu juga lelah. Kamu juga berat menjalani ini semua. Tapi yang harus kamu tahu, aku juga merasakannya. Bukan hanya kamu.

Aku seperti kembali ke cerita yang lalu. Berada di pusaran badai yang sama. Keduanya saling diam dan aku yang di dalamnya dipaksa memilih untuk ikut yang mana. Tapi yang kali ini aku tak merasa ada yang benar dan tetap menjadi hakku kan untuk berada dimana? 

Untuk yang hari ini aku tak bisa memilih. Aku berusaha menutup luka di sisi kanan dan kiri. Namun sisanya, hanya kamu dan dirinya yang bisa perbaiki. Katamu butuh waktu. Ya, aku akan tunggu semampuku  untuk itu. Sampai waktu yang aku tentukan dan tidak ada apapun yang terjadi, jangan salahkan aku bila ku menghilang.

Aku lelah berada di antara, di tengah dua orang yang sama-sama ingin dimengerti tanpa mau memahami satu sama lain. Lalu, hanya ada aku yang terpaksa mengerti dan memahami kalian tanpa ada imbal baik yang ku dapatkan. Jangan paksa aku membenci kalian! Cukup beri aku batasan agar aku tak menggangu hidup kalian yang hanya ingin dimengerti. 

Postingan populer dari blog ini

ada hari yang patut disyukuri.

tangis yang kusimpan sendiri.

semua harus usai malam ini.