sepiring nasi goreng untukku sendiri.

Biasanya aku tak mengapa duduk sendirian menghabiskan sepiring nasi goreng. Tak papa, menikmati secangkir kopi sendiri. Berani berjalan keluar sendirian kemana-mana. Tapi aku yang hari ini sedang tak ingin sendirian. Aku yang hari ini butuh seorang teman bercerita. 

Aku sedang lelah mendengar cerita yang sebenarnya membebaniku. Cerita cinta sepasang manusia yang sebenarnya hanya terhalang oleh gengsi dan ego masing-masing. Bertanya harus berbuat apa namun sebenarnya ia hanya butuh validasi kalau apa yang ia perbuat selalu benar. Kisah hubungan orang tua dan anak yang tak selalu baik-baik saja. Ataupun pengalaman hidup yang sebenarnya lebih pahit dari yang aku simpan. Semua beradu seolah yang paling gelap. Apa mereka mau bertanya bagaimana dengan ceritaku?

Aku yang hari ini tak sedang ingin mendengar. Aku yang hari ini sedang berada di puncak egoku hanya ingin di dengar oleh seseorang. Namun semua seakan menghindar ketika egoku di ujung lidah. Tapi aku masih tak bisa meminta. Semua ketakutan sudah menghadang sebelum aku berekspektasi. Aku tak pernah ada gairah untuk memohon.

Nanti ketika egoku mulai turun dan aku perasaan lelah ku tak kunjung reda, aku akan menghilang. Walau sekarang aku belum tahu mau kemana, yang pasti aku akan terus mencari seseorang yang pas untuk mendengar ceritaku yang sama sekali belum terungkap secara utuh.

Sekarang, aku titip maaf dahulu kalau tiba-tiba si pendengar ini menghilang. Mungkin saat itu tiba, aku sudah berada di tengah cerita lain atau semoga aku sudah menemukan pendengarku.

Postingan populer dari blog ini

ada hari yang patut disyukuri.

tangis yang kusimpan sendiri.

semua harus usai malam ini.